Pemerintahan

Temu Warga, Ketua RT 02 Kweni Serah Terimakan Jabatan

pada

Kweni (Jurnalis Warga) – Temu warga yang diselenggarakan setiap tahunnya oleh pengurus RT 02 Pedukuhan Kweni untuk tahun 2018 akhirnya diundur di bulan Januari 2019. Pelaksanaan baru diselenggarakan pada Rabu (23/01/2019) kemarin di Sanggar Anak Saraswati bersamaan dengan serah terima jabatan Ketua RT 02 Pedukuhan Kweni.

Temu warga dan serah terima jabatan Ketua RT 02 Kweni periode 2013-2018 ini dihadiri oleh seluruh warga termasuk organisasi pemuda GP45 Kweni. Acara tersebut juga dihadiri oleh Dukuh Kweni yaitu Aris Arianta, S.E. Acara diawali dengan pembacaan laporan kegiatan selama periode 2013 hingga 2018 serta pertanggungjawaban keuangan selama periode tersebut. Seluruhnya disampaikan langsung oleh Ketua Pelaksana RT 02 Pedukuhan Kweni, Basuki Raharjo.

Dalam laporan kegiatan, dibacakan kegiatan atau program-program yang sudah dilaksanakan maupun yang belum dilaksanakan atau belum maksimal berjalan. Program dan kegiatan yang berhasil dilaksanakan dengan baik antara lain, rapat rutin pengurus sebulan sekali, jalan sehat dan senam warga yang sudah berjalan 5 tahun, kegiatan keagamaan bapak-bapak pada malam Jum’at kliwon dengan acara yaitu pengajian dan tahlil, penyelenggaraan peringatan hari besar nasional di Hari Kartini, Hari Kemerdekaan Republik Indonesia dan Hari Sumpah Pemuda, dan yang terakhir yaitu Tirakatan dan Syawalan. Kegiatan sosial lainnya, berupa besuk warga yang sakit juga telah berjalan dengan baik.

Adapun pembangunan fisik yang berhasil dibangun yaitu pembangunan Gardu 45, cor jalan yang dilakukan secara swadaya senilai 20 juta di tahun 2017, corblok jalan dengan sumber anggaran secara swadaya serta bantuan Pemerintah Desa Panggungharjo senilai 22 juta (bantuan 18 juta dan swadaya empat juta).  Sedangkan dalam bidang kegiatan seni budaya, pengurus RT bekerjasama dengan Sanggar Anak Saraswati selalu mennyelenggarakan event pertunjukan dengan waktu tentative. Keberhasilan lain yaitu berdirinya Kelompok Budidaya Ikan Mino Patmo dan Kelompok Batik Jumputan Cinde Ayu serta dalam kepemudaan, remaja serta kegiatan anak  berdiri Generasi 45.

Kegiatan yang dianggap belum berhasil yaitu, kegiatan ronda atau siskamling yang dirasa agak lesu. Diungkapkan oleh Basuki, kegiatan tersebut sebenarnya masih berjalan namun keaktifan warga sendiri menurun dari tahun ke tahun.

“Semoga di kepengurusan yang baru mendatang kegiatan tersebut dapat bangkit kembali, gayeng kembali.”, kata Basuki yang kerap dipanggil dengan Pak Bas ini.

Sedangkan kegiatan yang sudah diprogramkan namun belum terlaksana yaitu, pengadaan papan koran dan gapura. Laporan kegiatan kemudian dilanjutkan dengan serah terima jabatan dari ketua RT yang lama kepada ketua RT terpilih, Sadar Putro. Setelah acara serah terima usai, kemudian Sadar Putro diberikan kesempatan untuk memberikan sedikit sambutannya.

Aris Arianta selaku Dukuh Kweni juga diberikan kesempatan untuk menyampaikan sambutannya pada acara tersebut. Selain ucapan selamat dan harapan untuk pengurus RT ke depan, Aris juga menyampaikan pesannya kepada seluruh warga agar bisa selalu rukun dan berkomunikasi dengan baik.

“Apalagi tahun ini kan bertepatan dengan agenda politik, tentunya kalau tidak hati-hati dalam menyikapi situasi dan kondisi bisa merusak hubungan yang baik sesama warga.  Beda baju tidak masalah, yang penting tetap kompak.”, sambungnya.

Dalam rangkaian acara tersebut, juga dilaksanakan sesi dialog “jaring usulan warga” yang dimoderatori oleh Paryanto. Dalam sesi ini, yang menjadi bahasan pokok yaitu kegiatan ronda. Ditentukan demikian karena program tersebut dianggap tidak berhasil dengan baik. Paryanto dalam sesi tersebut menyampaikan bahwa pemasukan atau sumber utama dana masuk untuk seluruh kegiatan warga yaitu dari hasil jimpitan, sehingga sangat diharapkan ronda dapat lagi digiatkan. Besaran jimpitan sendiri per kepala keluarga ditentukan yaitu 500 rupiah setiap malamnya.

Pada malam tersebut terdapat tujuh warga yang memberikan usulannya yaitu, Haryadi, Tini, Hj. Sri Mujimah, Suharto, Sutandar, Basuki serta Johan Riyanto. Dari tujuh warga tersebut, masukan yang diperoleh antara lain yaitu pembuatan formulir kesanggupan ronda, roling kelompok ronda, tempat kumpul ronda digilir di rumah-rumah warga, pendataan ulang warga, serta rencana penyuluhan tentang keamanan dan kamtibmas oleh pihak yang berwenang. (PARYANTO)

Tentang Fajar Budi Aji

Hanya seorang yang beranjak tua dan terus mencoba untuk lebih dewasa tanpa menghilangkan rasa kekanak-kanakannya. "Urip Iku Urup" dan "Rasah Wedi Dirasani Karena Hidup Banyak Rasa" Dua motto andalan inilah yang dijadikan pegangan dalam menjalani kehidupan sehari-harinya.

Baca Juga

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

X