Keagamaan

Seneng Takon #7 Ajak Masyarakat Tingkatkan Cinta dan Persaudaraan

pada

Geneng (Jurnalis Warga) – Lebaran atau hari raya menjadi momen spesial bagi kebanyakan orang. Tak terhitung masyarakat yang kembali ke kampung halaman, berkumpul dengan sanak saudara untuk merayakannya. Pun demikian dengan Pengajian Seneng Takon.

Setelah edisi sebelum-sebelumnya mengambil lokasi di berbagai tempat, kini pengajian yang digagas oleh K.H. Ikhsanuddin kembali ke “tanah kelahirannya”, yaitu di Dusun Geneng, Desa Panggungharjo, Sewon, Bantul.

Dengan mengambil tema “Syawalan, Halal bi Halal, dan Rekonsiliasi Cinta/Persaudaraan”, pengajian ini diselenggarakan pada Selasa (18/06/2019), pukul 19.30 WIB di Gedung Serbaguna RT 02, Dusun Geneng.

“Momen ini sangat baik untuk kita saling meningkatkan ukhuwah. Sebagaimana artinya, momen Syawal ini adalah momen peningkatan, setelah sebulan penuh kita dilatih untuk menahan atau dalam konteks tertentu kita bisa menyebutnya sebagai latihan prihatin. Dalam konteks ini, momen ini kita maknai untuk meningkatkan rasa cinta dan persaudaraan kepada sesama.” jelas K.H. Ikhsanuddin.

Pengajian yang dipandu oleh Miftahul Khoir yang kerap disapa Miko Cakcoy ini tetap hadir dengan ciri khasnya, yaitu menghadirkan bintang tamu yang berkompeten, hiburan, dan juga bazar.

“Secara konsep kita sudah paten. Ada bintang tamu, yang hadir kali ini adalah Mas Cella, gitaris dari band Kotak. Dan masih ada juga Dr. Hadi Suyono, dosen psikologi dari UAD. Di awal pengajian kita dihibur oleh Hadroh Al Hidayah dari Kampung Tegalsari, lalu ada juga Linda & Friends. Bazar juga selalu ada. Masyarakat kami persilakan daftar. Lagipula pengajian ini kan untuk umum.” ujar Andi Susetyo, ketua RT setempat yang juga pegiat Pengajian Seneng Takon.

Pengajian pun berlangsung secara jenaka, guyonan (candaan) yang dilontarkan oleh Miko Cakcoy sukses membuat gelak tawa dari para tamu yang hadir. Dalam pengajian tersebut ketiga narasumber membeberkan perjalanan hidup serta makna dari syawalan itu sendiri. Para tamu yang hadir juga dipersilakan untuk memberi pertanyaan kepada para narasumber sesuai dengan tema yang diangkat.

Pengajian ini juga dihadiri beberapa perangkat Desa Panggungharjo seperti Kaur Perencanaan Desa Panggungharjo, Sunardiyono, S.Pd. beserta istri, Anshoriyah (staf pelayanan), dan Okta Dwi Lestari (staf honorer). (VIRUZ)

Tentang Fajar Budi Aji

Hanya seorang yang beranjak tua dan terus mencoba untuk lebih dewasa tanpa menghilangkan rasa kekanak-kanakannya. "Urip Iku Urup" dan "Rasah Wedi Dirasani Karena Hidup Banyak Rasa" Dua motto andalan inilah yang dijadikan pegangan dalam menjalani kehidupan sehari-harinya.

Baca Juga

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

X