Badan Usaha

Beginilah Kerjasama Aqua dan Warga Manfaatkan Minyak Jelantah

pada

Bantul (Tribunjogja.com) – Minyak jelantah yang biasanya dibuang langsung dan mencemari lingkungan kini memiliki nilai manfaat untuk diolah kembali. Hal tersebut diungkapkan Lurah Desa Panggungharjo Sewon Bantul, Wahyudi Anggoro Hadi di sela peresmian kolaborasi pengembangan Refined Used Cooking Oil (R-UCO) bersama PT Tirta Investama (Danone AQUA), Selasa (19/9/2017).

R-UCO atau minyak jelantah merupakan limbah bekas penggorengan namun telah melalui proses pemurnian. Saat ini BUMDes Panggung Lestari tengah merancang peralatan untuk memproduksi dan meningkatkan kualitas R-UCO dengan teknik cracking dan pirolisis.

“Dengan adanya proses pirolisis sampah organik warga Panggungharjo menjadi terkelola karena dijadikan sebagai bahan bakar untuk proses tersebut,” paparnya di Balai Desa Panggungharjo, Sewon.

Lanjutnya, program ini diklaim dapat menggerakkan TPST3R (Tempat Pembuangan Sampah Terpadu Reduce, Reuse, dan Recycle) desa. Selain itu program ini bisa mengurangi peredaran minyak jelantah yang direkondisi dan dipergunakan ulang untuk konsumsi rumah tangga yang sangat membahayakan kesehatan.

Adapun minyak jelantah yang dipakai sebagai bahan baku R-UCO ini didapatkan dari warga Desa Panggungharjo, ditambah dari lokasi lain yang ada di Yogyakarta.

Lebih jauh Wahyudi menjelaskan, latar belakang pihaknya melakukan pengembangan ini lantaran pola hidup masyarakat Panggungharjo yang acuh akan kebersihan, khususnya sampah.

Disebutkan dia, pada 2016 lalu Desa Panggungharjo dihuni sekitar 28 ribu jiwa. Banyaknya warga yang menghuni tersebut dalam sehari mampu menghasilkan sampah 55.37 m3 setara dengan 6 truk sampah per harinya.

 “Apabila cuma diambil dan dikirim ke tempat pembuangan akhir biaya per harinya bisa mencapai Rp 4 juta,” katanya. Sampah-sampah tersebut, lanjutnya, 92 persennya adalah sampah dari rumah tangga, sisanya merupakan sampah komersil termasuk di dalamnya minyak jelantah.

“Bila dalam sehari satu keluarga membuang 1-1,5 liter jelantah maka bila ada sekitar 9 ribu rumah tangga paling tidak dalam sebulan mencapai 9000 liter dibuang terbuka sehingga efeknya penurunan derajat lingkungan,” imbuhnya.

Hasil dari pengolahan limbah tersebut, lanjut Wahyudi, di tahun 2016 lalu pihaknya mampu mengirim R-UCO sebanyak 33 ribu liter berhasil dikirim ke Danone AQUA.

Sedang di tahun 2017 ini sudah ada 27 ribu liter R-UCO yang sudah dikirim ke Danone. (Hening Wasisto)

Sumber: Artikel tahun 2017 Jogja.tribunnews.com

Tentang Fajar Budi Aji

Hanya seorang yang beranjak tua dan terus mencoba untuk lebih dewasa tanpa menghilangkan rasa kekanak-kanakannya. "Urip Iku Urup" dan "Rasah Wedi Dirasani Karena Hidup Banyak Rasa" Dua motto andalan inilah yang dijadikan pegangan dalam menjalani kehidupan sehari-harinya.

Baca Juga

1 Komentar

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

X