Pendidikan

Inspiratif, Perjuangan Pemuda Desa Melanjutkan Pendidikan Di Perguruan Tinggi

pada

Panggungharjo (Media Panggungharjo) – Keinginan untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi merupakan impian setiap siswa didik. Namun, kadangkala biaya pendidikan tinggi yang tidak terjangkau menjadi tantangan bagi keluarga sehingga tidak menghendaki itu.

Hal itu pula yang dialami pemuda desa, Sadam pemuda yang berasal dari Panggungharjo, tepatnya di Pedukuhan Pandes, RT 04. Harapan itu mulanya harus terkendala karena mengingat kondisi ekonomi keluarga yang terbatas.

Awalnya ia memilih untuk bekerja setelah lulus dari SMK, akan tetapi niatnya diurungkan ketika mendapat saran dan arahan dari Lurah Desa Panggungharjo, Wahyudi Anggoro Hadi, S.Farm., Apt.

Berkat usaha dan kegigihannya belajar saat di bangku SMK serta semangat untuk bisa membahagiakan kedua orangtua, akhirnya Sadam berhasil menembus seleksi masuk di salah satu perguruan tinggi di Yogyakarta yaitu Politeknik ATK Yogyakarta yang dimiliki oleh Kementerian Perindustrian Republik Indonesia.

“Alhamdulilah, saya diterima di ATK Yogyakarta di Program Teknologi Pengolahan Kulit (TPK). Hal ini, berkat saran dari pak Lurah untuk mencoba mendaftar terlebih dahulu” ujar Sadam.

Setelah diterima sebagai mahasiswa baru di ATK Yogyakarta dan rincian biaya untuk pendidikannya lumayan besar. Hal itu menjadi tantangan bagi Sadam dan keluarga. Ayahnya seorang buruh bangunan dan ibunya seorang buruh swasta, sangatlah berat untuk bisa mencukupi biaya pendidikan anaknya. Namun, persoalan itu tidaklah menjadi kendala karena Sadam mendapat bantuan beasiswa pendidikan dari Pemerintah Desa Panggungharjo, yaitu ‘Satu Rumah, Satu Sarjana’.

“Biaya untuk kuliah per-semester sangatlah besar. Namun, alhamdulilah saya mendapat bantuan beasiswa pendidikan dari Pemerintah Desa Panggungharjo untuk mencukupi biaya kuliah dari awal sampai lulus nanti” papar Sadam menjelaskan biaya pendidikan nanti ketika sudah aktif menjadi mahasiswa di ATK Yogyakarta.

Saat ini, ia juga sedang magang di YSID (Yayasan Sanggar Inovasi Desa) Desa Panggungharjo. Untuk kedepannya, ia akan tetap membantu di YSID sembari menjadi mahasiswa di ATK Yogyakarta.

“Rencana saya nanti ketika sudah aktif menjadi mahasiswa, saya akan tetap bantu-bantu di YSID, meskipun belum tahu nanti bagaiamana kondisi waktu saat sudah aktif. Tetapi saya akan membantu di YSID, karena di YSID saya bertemu dengan banyak teman-teman yang asyik dan kocak serta selalu membimbing saya hingga saat ini” pungkasnya. (ZID)

Tentang Muhammad Zidny Kafa

Selama ini aku tidak mengalah, tapi terkalahkan oleh kepentingan "Sesaat". Civil Disobedience

Baca Juga

1 Komentar

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

X