Sosial

Pemerintah Desa Panggungharjo Berikan Bantuan Pendidikan dan Keperawatan Lansia Melalui Bapel JPS

pada

Panggungharjo (Media Panggungharjo) – Lembaga Badan Pelaksana Jaring Pengaman Sosial (Bapel JPS) yang mempunyai tugas pokok menyelenggarakan program jaring pengaman sosial berwujud bantuan pendidikan dan keperawatan lansia kepada warga kurang mampu hingga bulan Februari lalu telah memberikan pelayanannya kepada delapan orang siswa serta 24 jiwa lansia ketergantungan.

Adapun bantuan pendidikan yang telah direalisasikan pada bulan Februari tersebut sebesar Rp. 7.200.000,- untuk delapan warga tujuh pedukuhan se-Desa Panggungharjo. Adapun kedelapan warga tersebut meliputi Pedukuhan Krapyak Kulon sejumlah 2 jiwa, Glugo, Dongkelan, Ngireng-ireng, Geneng, Garon, dan Jaranan masing-masing 1 jiwa.

Adhitya Nur Hafnie, staf administrasi Bapel JPS saat ditemui oleh Tim PSID Panggungharjo, Senin (5/3/2018), menjelaskan bahwa syarat untuk mengajukan bantuan pendidikan yaitu surat pengantar dari RT dan dukuh setempat, foto copy C1/KK, foto copy KTP orangtua, foto copy kartu pelajar/Kartu Tanda Mahasiswa, Surat Keterangan Tidak Mampu dari kelurahan dan sekolah/perguruan tinggi, serta jumlah tunggakan.

“Jumlah penerima bantuan setiap bulannya tidak menentu tergantung pada pengajuan,” tutur perempuan yang kerap disapa Dita ini.

Ditemui secara terpisah, Jamilludin, S.Sos, Ketua Bapel JPS, lebih menjelaskan tentang alur permohonan bantuan pendidikan yaitu, pertama-tama pemohon bantuan membawa kelengkapan berkas menuju Kantor Pelayanan Desa Panggungharjo dan diserahkan kepada staf pelayanan yang bertugas. Kelengkapan berkas tersebut kemudian diteruskan kepada tim Bapel JPS, jika berkas-berkas sudah diterima maka surveyor Bapel JPS akan melakukan peninjauan langsung kerumah dan sekolah pemohon sebelum permohonan disetujui oleh Pemerintah Desa Panggungharjo.

Jamil menuturkan, kisaran dana yang diberikan oleh Pemerintah Desa Panggungharjo untuk bantuan pendidikan tersebut mulai dari Rp 500.000 hingga Rp. 2.000.000,-. Bantuan dana pendidikan ini ditujukan untuk semua jenjang pendidikan mulai dari SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi.

Sedangkan untuk penyaluran bantuan dana pendidikan sendiri tidak dilakukan setiap bulannya, karena penyaluran bantuan tersebut hanya akan dilakukan jika ada warga yang mengajukan permohonan dan ketika disurvei sesuai dengan kriteria.

“Harapan dari bantuan pendidikan ini merupakan cita-cita pak lurah, mewujudkan satu rumah satu sarjana,” ungkap Jamil.

Sedangkan jumlah lansia yang dirawat oleh tim Bapel JPS melalui perawat desa hingga bulan Februari masih tetap sama dari bulan Januari lalu yaitu dari Pedukuhan Glondong sejumlah 9  jiwa, Pelemsewu 6 jiwa, Jaranan dan Garon masing-masing 3 jiwa, Pandes 2 jiwa, Kweni dan Cabeyan masing-masing 1 jiwa.

Ditemui secara terpisah, Feny Winarti, S,Kep., Kamis (8/3/2018) selaku perawat desa menuturkan, setiap minggunya ia memeriksa kondisi kesehatan lansia satu hingga dua kali dengan rincian satu perjalanan mengampu dua pedukuhan. Hingga kini, penyakit parah yang ditemui dalam keperawatannya yaitu tumor. Penyakit tumor tersebut diderita oleh salah satu lansia ketergantungan dari Pedukuhan Pelemsewu.

“Beberapa kendala yang dialami saat keliling seperti lansia yang masih kerja, sering keluar rumah jadi jarang bisa bertemu, jika ada pasien yang sakit saya tidak bisa mengantar periksa.” jelas Feny.

Pada akhir sesi wawancara Feny menambahkan bahwa pada bulan Maret ini dana untuk keperawatan lansia yaitu sebesar Rp. 500.000,-, yang akan digunakan hingga beberapa bulan kedepan untuk membeli obat-obatan dan keperluan keperawatan. (van)

Tentang Fajar Irvan Rifai

learn from everyone

Baca Juga

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

X