Pagelaran

Wayang Fest, Merti Dusun Pedukuhan Sawit

pada

Sawit (Jurnalis Warga Panggungharjo) – Warga Pedukuhan Sawit gelar wayang kulit semalam suntuk dalam rangka Merti Dusun di Limasan RT 03 Pedukuhan Sawit, Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (9/4/2016).

Dalam puncak acara Merti Dusun Pedukuhan Sawit yang berupa pagelaran wayang kulit ini, dihadiri oleh Lurah Desa Panggungharjo, perwakilan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Dukuh Sawit, dan Tokoh Masyarakat Pedukuhan Sawit. Pagelaran wayang kulit yang mengusung tema Wayang Fest tersebut menampilkan lakon Wahyu Katentreman dengan dalang Ki Utoro.

Murjini selaku ketua panitia dan perwakilan Keluarga Pedukuhan Sawit, dalam sambutannya menyampaikan bahwa dia mewakili warga Pedukuhan Sawit sangat berkeinginan sekali untuk melestarikan kebudayaan jawa, yang dalam kesempatan ini berupa kesenian wayang kulit. Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh Murawan, Ketua RT 03.

“Dari warga sendiri memang banyak yang berkeinginan nguri-uri (melestarikan-red) budaya jawa ini. Rencananya ya setiap tahun akan kita adakan rutin, hal ini guna nguri-uri  kebudayaan khususnya budaya jawa. Ini sangat penting sekali apalagi jika menilik lingkup Desa Panggungharjo yang merupakan daerah peralihan” ungkap Murawan.

Menurut keterangan Murawan, acara yang merupakan swadaya masyarakat ini dalam proses persiapannya didampingi oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Persiapan yang memakan waktu dua minggu tersebut awalnya hanya merupakan ide dan obrolan masyarakat yang kemudian ditanggapi serius dan difasilitasi dengan rapat-rapat. Sebelum acara Wayang Fest ini, telah dilakukan beberapa acara yang merupakan rangkaian agenda Merti Dusun Pedukuhan Sawit yang berupa kegiatan bersih lingkungan Kali (sungai) Buntung dan do’a bersama.

Drs. Markus dalam kesempatan itu mewakili Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, menyampaikan kepada warga Desa Panggungharjo yang hadir bahwasanya setelah adanya akreditasi desa budaya di Desa Panggungharjo pada bulan Maret lalu, Desa Panggungharjo ternyata layak menjadi Desa Budaya dan tinggal menunggu keluarnya Surat Keputusan dari Gubernur DIY. Selain menyampaikan hal tersebut, Markus juga memohonkan pamit ketua Disbudpar DIY yang tidak bisa hadir dalam acara tersebut.

Markus secara pribadi mengungkapkan bahwa dia merasa bangga atas munculnya satu lagi tradisi bersih desa di wilayah Kabupaten Bantul. Markus juga sangat mengapresiasi adanya merti dusun di wilayah Desa Panggungharjo, hal tersebut dikarenakan Desa Panggungharjo sendiri merupakan wilayah peralihan yang mudah terpengaruh gaya hidup perkotaan. Dia berharap semoga kedepannya akan banyak lagi bermunculan upacara bersih desa di pedukuhan lain di lingkup Desa Panggungharjo. Dan khusus untuk Pedukuhan Sawit dia berharap bisa menyelenggarakan event seperti ini di tiap tahunnya. Markus juga berpesan kepada pemerintah desa agar gelar tradisi ini dimasukkan dalam inventarisasi budaya Desa Panggungharjo. (BGX)

Tentang Fajar Budi Aji

Hanya seorang yang beranjak tua dan terus mencoba untuk lebih dewasa tanpa menghilangkan rasa kekanak-kanakannya. "Urip Iku Urup" dan "Rasah Wedi Dirasani Karena Hidup Banyak Rasa" Dua motto andalan inilah yang dijadikan pegangan dalam menjalani kehidupan sehari-harinya.

Baca Juga

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

X