Event

Gusti Marel: Kebersamaan dan Kearifan Lokal Kunci untuk Mengatasi Masalah Sampah

pada

Jagongan Selapanan Special Event hadir pada hari ke-2 gelaran Festival Kebudayaan Matraman (02/07/2023). Jagongan Selapanan yang sempat absen beberapa bulan di tahun ini kembali hadir. Jagongan kali ini dihadiri beberapa narasumber kompenten di antaranya, Abdul Gofar MBA (Universitas Nahdlatul Ulama), Gustilantika Marrel Suryokusumo (Pengageng Keraton Yogyakarta), Ari Budi Nugroho (Kepala Dinas Lingkungan Kabupaten Bantul), Johanes Wulang (Vice Presiden PT. Pegadaian area Yogyakarta)

Menariknya di sini permasalahan lingkungan juga telah menjadi perhatian, Keraton Yogyakarta.

Gustilantika Marrel Suryokusumo selaku pengageng Keraton memberikan pandangannya terkait masalah lingkungan. Kehadiran beliau menjadi representasi dari Keraton Kasultanan Yogyakarta. Ia menegaskan bahawa Keraton selalu peduli akan lingkungan, sesuai dengan semboyan “Memayu Hayuning Bawono”.

Bagi Gusti Marrel, Memayu Hayuning Bawono tidak cukup diartikan sebagai slogan saja, namun harus di ilhami agar kita khusunya masyarakat Yogyakarta senantiasa merawat dan mempercantik lingkungan kita.

Bahkan kepedulian Keraton Yogyakarta ihwal lingkungan juga diwujudkan dengan membentuk lembaga khusus yang menangani permasalahaan lingkungan. “Di keraton dibentuk departemen khusus lingkungan dan sosial yang bernama Bebaden Pangrekso Loko” tutur Cucu Sultan Hamangkubuwana X itu.

Bebaden Pangrekso Loko ini dibuat atas dasar kesadar bahwa saat ini permasalahan lingkungan adalah hal yang nyata. Ini adalah lembaga baru yang menjawab tantangan fenomena sosial dan lingkungan. Namun lebih dari itu, upaya untuk melestarikan lingkungan adalah agar generasi mendatang tetap bisa menikmati lingkungan yang asri. “Lingkungan adalah hal yang paling penting yang nantinya kita bisa wariskan ke anak cucu kita.”, Tutur Gusti Marel.

Kepedulian akan lingkungan harus menjadi perhatian semua pihak, tidak hanya pemerintah saja. Namun, masyarakat juga harus aktif juga dalam gerakan peduli lingkungan.

Jagongan Selapanan Special Event kali ini memang fokus terhadap diskusi masalah lingkungan khususnya permasalahan sampah. Gusti Marrel juga menekankan bahwa terkait masalah sampah ini agaknya menjadi pekerjaan rumah kita semua. Pemerintah memberikan fasilitas berupa perundang-undangan dan masyarakat harus juga memulai gerakan peduli sampah, agar muncul kesadaran.

Gusti Marrel menyadari bahwa untuk mengatasi permasalahan sampah, harus ada kerjasama antra pemerintah dan masyarakat. Dalam hal ini, Keraton Yogyakarta selaku pemangku keakuasaan selalu membuka kolaborasi dengan rakyat untuk menyelesaikan pesamasalahan sampah. Lebih dari itu, kolaborasi bersama rakyat adalah sebuah hakikat kearifan lokal yang dimiliki oleh masyarakat, yaitu gotong royong.

Menurut beliau, Yogyakarta yang memiliki beragam nilai kebijaksanaan lokal (local wisdom) dapat dijadikan modal untuk menyelesaikan permasalahan sampah. “Keraton selalu menekankan masyarakat harus sebagai partner untuk meyelesaikan masalah. Kebersamaan, dan nilai kebijaksaanan lokal adalah modal yang dimiliki Yogyakarta”, tandas Gusti Marrel (Raafi)

Tentang Eka Birawan

kadang kesendirian lebih berharga, ketimbang kebersamaan yang tidak independent

Baca Juga

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

X