Kunjungan

Kepala Desa se-Kecamatan Kao Belajar Pengelolaan BUMDes Di Jogja

pada

Yogyakarta (Bumdes.id) – Pelatihan penguatan kapasitas pengelolaan BUMDes sudah memasuki hari terakhir. Peserta pelatihan yang merupakan rombongan Kepala Desa se-Kecamatan Kao, Halmahera Utara, ini diajak oleh Tim Bumdes.id untuk studi lapangan ke PT Krambil Idjo Jogja dan Kampoeng Mataraman Panggungharjo, Sabtu (27/4/2019).

Perjalanan pertama, Tim Bumdes.id beserta peserta pelatihan mengunjungi PT Krambil Idjo Jogja yang berada di Jalan Pakem Turi Km 1 Sempu, Area Sawah, Pakembinangun, Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kedatangan rombongan disambut hangat oleh Syaukani yang merupakan Direktur PT Krambil Idjo Jogja.

Peserta pelatihan kemudian dipersilakan duduk di ruang tamu sembari menyimak materi yang dipaparkan oleh Syaukani perihal produk olahan dari bahan kelapa. Produk olahan tersebut seperti minyak, VCO, sabun dan produk dari kelapa lainnya.

Dalam pemaparan tersebut dijelaskan bahwa semua elemen yang terdapat pada kelapa sangat berguna dan bisa dimanfaatkan menjadi berbagai produk. Seperti tempurung, sabut, daging, dan kulit kelapa. Hal ini tentunya sangat linier dengan kebutuhan peserta pelatihan yang akan membuat BUMDes Bersama dengan salah satu unit usahanya adalah produk olahan dari kelapa.

Selain itu, Syaukani menambahkan, jika BUMDes akan membuat sebuah unit usaha produk olahan kelapa, maka harus dibuat sistem kerjanya sehingga terdapat kelompok kerja di dalamnya.

“Per delapan jam mengupas 800 butir kelapa. Seperti di Bali, yang kuat kerja justru perempuan. Satu kelompok ada 6 orang, mereka memiliki 8 jam kerja.”, ujarnya.

Selanjutnya, peserta pelatihan diajak berkeliling ke ruang tempat produksi minyak, VCO, dan produk kelapa lainnya. Peserta tampak antusias melihat alat-alat produksi olahan kelapa dan aktif bertanya dengan Syaukani terkait pengolahan kelapa.

Setelah melakukan kunjungan di PT Krambil Idjo Jogja, peserta pelatihan melanjutkan perjalanan kembali ke Desa Panggungharjo. Sesampai di lokasi, peserta makan siang terlebih dahulu di saung makan Kampoeng Mataraman.

Selanjutnya, peserta melakukan studi lapangan keliling Desa Panggungharjo dengan mengunjungi beberapa tempat seperti Rumah Pengelolaan Sampah (RPS) milik BUMDes Panggung Lestari. Di lokasi ini terdapat tempat pengelolaan sampah organik dan anorganik, pengelolaan minyak nyamplung atau tamanu oil dan juga biodiesel.

Selanjutnya, peserta diajak bertamasya ke Swadesa, yaitu Swalayan Desa milik BUMDes Panggung Lestari. Di lokasi ini terdapat banyak aneka produk makanan dan juga pakaian serta kerajinan tangan yang dihasilkan oleh ibu-ibu PKK maupun UMKM warga Desa Panggungharjo.

Setelah selesai, peserta kembali lagi ke pendapa Kampoeng Mataraman untuk mengikuti penyampaian materi tentang tata kelola desa dan BUMDes dari Junaedi yang merupakan Manajer Swadesa BUMDes Panggung Lestari Panggungharjo.

Junaedi menyampaikan kepada peserta pelatihan asal Halmahera Utara tersebut untuk memilih usaha BUMDes di desanya berdasarkan potensi yang ada. Seperti halnya di Panggungharjo.

“Kekuatannya itu ada di kekuatan konsep, dari sawah jadi Kampoeng Mataraman.”, imbuh Junaedi.

Junaedi juga menyampaikan untuk memilih ide bisnis harus berdasarkan “What do you see?”, “What do you do?”, “What do you eat?”, “What do you share?”, dan “What do you get?”.

“Jadi, bisnis yang dijalankan harus sesuai dengan passion di desa, sesuai dengan kondisi desa dan passion desa. Demi terciptanya desa yang sejahtera dan makmur, Jangan tinggalkan desa karena desa layak untuk diperjuangkan.” pungkas Junaedi. (Ayuresti)

Sumber: Artikel tahun 2019 bumdes.id

Tentang Fajar Budi Aji

Hanya seorang yang beranjak tua dan terus mencoba untuk lebih dewasa tanpa menghilangkan rasa kekanak-kanakannya. "Urip Iku Urup" dan "Rasah Wedi Dirasani Karena Hidup Banyak Rasa" Dua motto andalan inilah yang dijadikan pegangan dalam menjalani kehidupan sehari-harinya.

Baca Juga

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

X