Kesehatan

Pertemuan Kader Kesehatan: Sosialisasi Pemberian Obat Cacing Massal dan Pengenalan Posbindu PTM

pada

Panggungharjo (Jurnalis Warga) – Kader Posyandu Lansia dan Balita tampak memenuhi Gedung Aula Desa Panggungharjo pada Pertemuan Kader Kesehatan Desa Panggungharjo, Rabu (2/11/2016).

Pada kesempatan tersebut acara dibuka oleh Sunarna, S.Ag., selaku kasie pelayanan mewakili Lurah Desa Panggungharjo yang kebetulan tidak dapat hadir. Kemudian acara dilanjutkan dengan sosialisasi tentang kegiatan pemberian obat cacing secara massal, sosialisasi dan pengenalan Posbindu PTM, penjelasan teknis lomba posyandu, serta rencana pelaksanaan peringatan Hari Kesehatan Nasional Ke-52.

Pemberian Obat Cacing Massal 

Dalam materi sosialisasi pemberian obat cacing, Dr. Rini Pantja Setijani (dokter Puskesmas Sewon II) mengungkapkan, hasil pemeriksaan feses (tinja) anak sekolah yang dilakukan pada anak-anak SD di sebagian wilayah DIY didapatkan hasil yaitu sebagian besar anak-anak terdapat atau positif telur cacing. Untuk itu diperlukan upaya pencegahan bahaya dan kerugian yang lebih banyak akibat kecacingan melalui sebuah upaya untuk pemberian obat cacing secara massal pada bulan November hingga Desember 2016 kepada semua anak yang berumur 1 sampai 12 tahun.

Adapun mekanisme pemberian obat yaitu, untuk anak umur 1 – 5 tahun akan dilakukan di Posyandu setempat dengan bantuan kader, sedangkan untuk anak usia SD (kelas 1 – 6) obat cacing akan didistribusikan ke sekolah-sekolah. Obat yang diberikan yaitu abendazol yang berspektrum luas atau mampu membunuh segala jenis cacing. Dengan dosis pemberian tunggal/sekali minum. Untuk aturan pemberian obat dijelaskan oleh Rini yaitu, usia 1 – 2 tahun dengan dosis 200 mg (separo tablet), sedangkan untuk usia lebih dari 2 tahun yaitu 1 tablet. Rini juga mengungkapkan bahwa obat tersebut sudah disiapkan oleh puskesmas.

Posbindu PTM

Dalam materi tentang Posbindu PTM (Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular) disampaikan oleh Rini bahwa penyakit infeksi kini tak lagi menempati urutan teratas kasus penyakit di Indonesia. Angka kematian tertinggi justru paling banyak disebabkan oleh penyakit jantung, hipertensi, serta diabetes. Bahkan penyakit-penyakit tersebut menempati urutan teratas penyakit yang banyak diderita masyarakat.

Untuk mengantisipasi hal tersebut maka diperlukan Posbindu PTM, yaitu sebuah pos pembinaan yang diadakan dari, oleh, dan untuk masyarakat yang bertujuan untuk mencegah semakin banyaknya kasus penyakit tidak menular. Posbindu berbeda dengan posyandu dan pos lansia, sasaran posbindu adalah masyarakat usia 15 tahun hingga pra lansia. Posbindu bisa diselenggarakan dimana saja, bisa di arisan, pengajian, dan lain-lain dengan syarat sudah ada kader yang terlatih, tenaga kesehatan yang ada dan tinggal di dusun tersebut, KMS, dan blangko deteksi dini.

Rini mengungkapkan bahwa kunci utama mencegah PTM melalui cara CERDIK, yaitu singkatan dari Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin beraktifitas, Diet sehat, Istirahat cukup, Kelola stress.

Rini juga mempersilahkan bagi dusun yang berminat agar membentuk sebuah posbindu. Kader nantinya akan dilatih oleh pihak puskesmas dan desa siap memfasilitasi pelatihan, sarana, serta prasarananya.

Lomba Posyandu

Dalam pertemuan tersebut, Nunuk Endang Pujiati, AMKL, lebih menyampaikan tentang teknis lomba posyandu yang diselenggarakan pada tanggal 3 hingga 24 November 2016 saat pelaksanaan posyandu. Dalam lomba tersebut, juri diambilkan dari puskesmas dan PKK desa dengan kriteria penilaian meliputi administrasi posyandu, pelaksanaan posyandu dan ketrampilan kader, dokumen pelaporan posyandu, serta output kegiatan posyandu. Disamping itu Nunuk juga menyampaikan bahwa dalam rangka peringatan Hari Kesehatan Nasional, Kecamatan Sewon dalam merayakannya pada Minggu (13/11/2016) dengan acara Senam Bersama Kader Kesehatan dan Sismantik di Lapangan Semail Bangunharjo mulai pukul 06.00 WIB.

Sedangkan Agus Ruhari, S.K.M., menyampaikan kepada para kader yang hadir bahwa di Desa Panggungharjo tidak ada satupun pedukuhan yang menerima reward DB4MK (Dusun Bebas 4 Masalah Kesehatan).

Sementara itu Syamsih Hariyani menghimbau kepada kader yang hadir agar menyampaikan kepada masyarakat bahwa pasangan usia subur, yaitu usia lebih dari 35 tahun perlu melakukan cek kesehatan untuk mendeteksi kanker leher rahim (serviks). Pendeteksian dini ini juga dapat dilakukan di Puskesmas Sewon II dengan jenis pemeriksaan IVA (inspeksi visual dengan asam asetat). Biaya yang dikenakan untuk pemeriksaan ini yaitu Rp 25.500,00. Ini berlaku bagi para pemegang kartu BPJS (Askes, Jamkesmas, KIS) dengan menunjukkan KTP dan kartu. Pendeteksian dini ini juga bisa menggunakan cara Papsmear dengan biaya Rp 100.000,00 namun tidak berlaku bagi pemegang kartu BPJS. Pelayanan ini bisa dilayani di Puskesmas Sewon II setiap hari Rabu.

“Tetap semangat ibu-ibu kader, mari kita bersama-sama berusaha mewujudkan derajat kesehatan yang lebih baik untuk masyarakat Desa Panggungharjo. Kader hebat, Panggungharjo sehat, Indonesia kuat” pungkas Nunuk dalam pertemuan tersebut. (NUNUK)

 

Tentang Fajar Budi Aji

Hanya seorang yang beranjak tua dan terus mencoba untuk lebih dewasa tanpa menghilangkan rasa kekanak-kanakannya. "Urip Iku Urup" dan "Rasah Wedi Dirasani Karena Hidup Banyak Rasa" Dua motto andalan inilah yang dijadikan pegangan dalam menjalani kehidupan sehari-harinya.

Baca Juga

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

X