Partisipasi Masyarakat

Ojo Ilang Jawane

Oleh

pada

Wong Jowo ojo ilang Jawane,” Kata Dukuh Krapyak Kulon, Siwi Januarto kepada semua warga yang hadir dalam acara Nyadran Bersama Warga Krapyak yang diadakan oleh Paguyuban Juru Kunci Makam Krapyak. Sambutan tersebut merupakan mewakili Pemerintah Kalurahan Panggungharjo dalam acara Nyadran Bersama Warga Krapyak yang diadakan pada hari Rabu, 15 Maret 2023, pada pukul 09.00-10.30 WIB, bertempat di bangsal makam Krapyak Panggungharjo Sewon Bantul. Hadir dalam acara tersebut ketua paguyuban juru kunci yaitu Mugi Harjono, sesepuh warga Krapyak Kulon sekaligus mantan Kasie Kesra (Kamituwo) yaitu KH. M. Wasilan, Dukuh Krapyak Kulon, Dukuh Krapyak Wetan, Para Ketua RT (RT 01-12) di Krapyak Kulon dan Krapyak Wetan, Ketua Tanfidziyah Nahdlatul Ulama Ranting Panggungharjo, Para Kaum Rois Krapyak Kulon dan Krapyak Wetan, dan semua warga Krapyak Kulon dan Krapyak Wetan yang memiliki leluhur di makam Krapyak.

Dukuh Krapyak Wetan, Subarjo menyatakan terima kasih dan sangat mengapresiasi acara nyadran bersama warga Krapyak Kulon dan Krapyak Wetan yang telah diinisiasi oleh paguyuban juru kunci makam krapyak. Sementara sesepuh Juru Kunci Makam Krapyak. Mugi Harjono dalam sambuatan menyampaikan perasaan hati yang mongkok melihat antusiasme warga Krapyak Kulon dan Krapyak Wetan atas undangan paguyuban juru kunci makam Krapyak sekaligus nguri-uri adat tradisi turun temurun setahun sekali untuk mendoakan arwah para leluhur dan para orang tua yang sudah meninggal dunia yang kemarin sempat terhenti dikarenakan adanya Covid-19.

Untuk acara inti doa nyadran bersama dipimpin oleh KH. M. Wasilan dengan pembacaan dzikir tahlil secara singkat dan sekaligus diakhiri doa penutup. Sebelum acara dimulai para anggota paguyuban juru kunci makam Krapyak yang berjumlah total ada 26 orang, masing-masing membuat 10 nasi kotak per anggota yang dikumpulkan menjadi satu di sekitar bangsal makam. Kemudian warga Krapyak Kulon yang terdiri dari 12 RT ada juga yang membawa nasi kotak lengkap dengan apem, kolak dan ketan sesuai dengan kemampuan masing-masing ada yang membawa 1-5 nasi kotak. Kemudian setelah acara nasi kotak yang sudah terkumpul dibagi silang (saling bertukar) antara warga yang satu dengan warga yang lain.

Menurut informasi salah satu warga, sebut saja Piyanto Haryono, bahwa setiap ada acara nyadran bersama seperti itu, keluarga saya selalu masak sendiri. Saya kebagian membuat apem, pada tahun seperti pada tahun-tahun sebelumnya. Hal tersebut kami lakukan sekeluarga sampai larut malam untuk membuat nasi, sayur, lauk-pauk dan uba rampe yang akan dibawa dalam acara nyadran bersama di makam Krapyak pagi harinya. Hal tersebut saya sekeluarga lakukan dalam rangka hormat kepada para orang tua kami yang sudah meninggal dunia. Demi menghormati leluhur kami maka tidak ada kata capai. Sekaligus juga seperti kata Dukuh Krapyak Wetan tadi,” Wong Jawa Ojo Ilang Jawane(JND).

Tentang Junaedi

Penulis esai. Penulis Buku Cuitan Wong Ndeso. Bekerja sebagai staf PSID, yang membawahi PCL.

Baca Juga

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

X