Kesehatan

Ikan Gabus, Sumber Protein Percepatan Kesembuhan Luka Operasi

pada

Setiap perempuan menginginkan persalinannya berjalan lancar dan dapat melahirkan bayi dengan sempurna. Persalinan bisa saja berjalan secara normal, namun tidak jarang proses persalinan mengalami hambatan dan harus dilakukan melalui operasi. Hal ini berarti janin dan ibu dalam keadaan gawat darurat dan hanya dapat diselamatkan jika persalinan dilakukan dengan jalan operasi.

Persalinan pervaginam dianggap sebagai proses persalinan yang sulit dan cenderung berbahaya bagi calon ibu serta bayinya, sehingga operasi sesar meskipun merupakan metode persalinan dengan melakukan pembedahan besar pada perut cenderung disukai daripada persalinan melalui jalan lahir (pervaginam).

Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 menunjukkan bahwa kelahiran dengan metode operasi sesar sebesar 9,8 persen dari total 49.603 kelahiran sepanjang tahun 2010 sampai dengan 2013 dengan proporsi tertinggi di DKI Jakarta (19,9%) dan terendah di Sulawesi Tenggara (3,3%).

Meskipun pada masa lalu Sectio Caesarea (SC) masih menjadi hal yang menakutkan namun dengan berkembangnya kecanggihan bidang ilmu kedokteran kebidanan pandangan tersebut mulai bergeser. Kini persalinan melalui operasi sectio caesarea kerap menjadi alternatif pilihan persalinan.

Walaupun demikian tidak sedikit masyarakat memiliki keluhan tentang percepatan penyembuhan luka operasinya, sebagian orang paham akan konsumsi tinggi protein dalam kandungan nutrisi pada makanannya.

Salah satu sumber protein tinggi banyak terdapat pada ikan gabus (Channa Striata Bloch). Ikan gabus adalah sejenis ikan buas yang hidup di air tawar. Di Indonesia, ikan gabus ini sebenarnya merupakan salah satu hama peternakan ikan sehingga kerap menjadi musuh peternak ikan mas, lele atau gurame karena kebiasaannya menyantap anak ikan, terutama di Citayam dan Depok. Yang kemudian pemanfaatan ikan gabus ini hanya sebatas sebagai bahan makanan saja.

Tubuh ikan gabus bulat gilig memanjang, seperti peluru kendali, makin ke belakang makin gepeng dan dapat tumbuh hingga mencapai panjang 1 m. Kepala agak gepeng dan bentuknya seperti ular dengan sisik-sisik besar di atas kepala. Berwarna coklat sampai hitam pada bagian atas dan coklat muda sampai keputih-putihan pada bagian perut. Sirip punggung memanjang dan sirip ekor membulat di ujungnya. Ikan ini dikenal dengan banyak nama di berbagai daerah seperti haruan (Malaysia), kocolan (Betawi), bogo, bayong, licingan (Banyumas), dan lain-lain.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Prof. Dr. Ir. Eddy Suprayitno., M.S., terbukti bahwa ikan gabus yang dikukus selama 60 menit kemudian disaring airnya dan air tersebut diminumkan kepada pasien pasca operasi selama 8 hari maka luka operasi pada pasien akan lebih cepat sembuh dan tanpa efek samping. Hal ini dapat terjadi karena kandungan protein yang tinggi dalam ikan gabus berfungsi dalam pembentukan sel-sel baru dalam tubuh pasien pasca operasi.

Tingginya kandungan protein dari ikan gabus dapat dimanfaatkan untuk mengatasi gizi buruk, karena gizi buruk merupakan akibat dari Kurang Energi Protein (KEP) yang ditandai dengan rendahnya kadar albumin yaitu berada dibawah kadar normal (3,5-5,5 g/dl).

Ikan gabus dapat diberikan dalam bentuk masak yang dicampurkan dalam bubur atau disayur seperti  opor atau dapat juga digoreng. Pemberian ikan gabus dengan takaran 1 Kg per hari selama kurang lebih 7 hari dapat meningkatkan kadar albumin pada pasien gizi buruk dan hanya perlu mengeluarkan uang sebanyak Rp. 84.000,-.

Namun bau amis dari ikan gabus ini kebanyakan tidak disukai orang terutama anak kecil sehingga dapat diberikan kapsul ekstrak ikan gabus yang harganya hanya Rp. 3000,- per kapsul. Pemberian kapsul ikan gabus dapat dilakukan tiga kali sehari, satu kali minum 2 kapsul dengan masa pemberian selama 10 hari. Sehingga hanya perlu mengeluarkan biaya Rp.180.000,- , dibandingkan dengan menggunakan serum albumin yang harganya sangat mahal mencapai Rp. 4,2 juta untuk terapi gizi buruk (Nurpudji, 2004).

Untuk meningkatkan ketersediaan ikan gabus ini dapat dilakukan budidaya ikan gabus dengan metode keramba yang diletakkan di aliran sungai. Sehingga ikan gabus tetap mendapat asupan makanan dari alam selain dari makanan yang diberikan peternak (Anonim, 1996).

(Pri Hastuti,M.Keb)

Tentang STIKES AKBID YO

STIKes AKBID YO merupakan salah satu perguruan tinggi ilmu kesehatan yang berlokasi di wilayah administratif Desa Panggungharjo tepatnya yakni di Pedukuhan Glondong, Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul.

Baca Juga

1 Komentar

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

X