Partisipasi Masyarakat

Koperasi Warga Desa Nusantara Akan Segera Didirikan

pada

Panggungharjo (Media Panggungharjo) – Pemerintah Kalurahan Panggungharjo laksanakan sosialisasi Kawasan Budaya Karang Kitri serta rencana pembentukan Koperasi Warga Desa Nusantara dalam pertemuan Pakarti yang digelar di Balai Budaya Kalurahan Panggungharjo, Sabtu (4/12/2021).

Di akhir tahun 2021, Pemerintah Kalurahan Panggungharjo sedang merencanakan pembangunan Kawasan Budaya Karang Kitri yang rencananya menempati lahan seluas 4 hektar. Dalam kawasan ini akan terdapat beberapa wahana atraksi seperti wana desa di area sengkeran lan pamujan, telaga gedhe “Embung Julantara” dan telaga cilik di area kebonan, lokasi jamuan Balai Budaya “Karang Kitri” di area pomahan dan wahana-wahana lainnya.

“Pengelolaannya kawasan ini di kemudian hari akan segera dibentuk koperasi bernama Koperasi Warga Desa Nusantara. Koperasi ini diharapkan guna mewujudkan sistem partisipasi warga dalam memiliki asset di wilayah kawasan budaya tersebut.” ungkap Cahyonugroho, S.Kom., selaku Ketua Pakarti Kalurahan Panggungharjo.

Sedangkan Muhammad Ali Yahya, S.H., selaku Jagabaya Kalurahan Panggungharjo menerangkan bahwa di tahun ini telah dilaksanakan pembangunan Balai Budaya “Karang Kitri” yang tinggal diisi dengan kegiatan – kegiatan dan nantinya akan menjadi bagian dari Kawasan Budaya Karang Kitri.
“Karang Kitri sendiri sudah digodhog (didiskusikan – red) selama beberapa bulan dengan banyak rangkaian FGD sebelumnya”. ungkap Ali.

Apt. Wahyudi Anggoro Hadi, S.Farm., Lurah Panggungharjo mengungkapkan bahwa Kawasan Budaya Karang Kitri ini selanjutnya akan dijadikan sebagai role model dari Desa Mandiri Budaya.
“Karang Kitri akan dikelola oleh Pemerintah Kalurahan Panggungharjo bersama – sama warga desa yang tergabung dalam koperasi.” jelas Wahyudi.

Menurut keterangannya, kawasan budaya ini merupakan kawasan penyangga bagi keberadaan Panggung Krapyak yang menjadi bagian dari sumbu filosofo Yogyakarta. Sumbu filosofi ini sendiri saat ini sedang diajukan kepada UNESCo untuk ditetapkan sebagai warisan dunia.

Dalam fungsinya, Kawasan Budaya Karang Kitri digunakan sebagai pusat konservasi lingkungan. Ini menjadi lambang dari hubungan manusia dengan alam setelah adanya Panggung Krapyak yang menggambarkan hubungan manusia dengan Tuhan dan Kampoeng Mataraman yang mewakili penggambaran hubungan manusia dengan manusia.

“Di dalamnya nanti akan ada pemulihan ekosistem alam seperti konservasi hutan dan konservasi ekosistem sungai.” tutur Wahyudi.

Sedangkan menurut penjelasannya, akses masuk ke Embung Julantara yang merupakan bagian dari Kawasan Budaya Karang Kitri nantinya akan dipindah menjadi dari arah selatan.
Adapun sosialisasi mengenai pembentukan Koperasi Warga Desa Nusantara disampaikan langsung oleh Miftah Zaeni selaku perencana kelembagaan Kawasan Budaya Karang Kitri.

“Koperasi dibentuk agar warga desa turut menikmati hasil usaha dari Kawasan Karang Kitri ini.” ungkap Miftah mengawali sosialisasi.

Koperasi Warga Desa Nusantara ini akan berjenis usaha jasa dan terbuka keanggotaannya untuk seluruh warga Kalurahan Panggungharjo. Untuk target dari keanggotaan koperasi yang akan dibentuk ini mencapai sepuluh ribu anggota. Sebagai anggota awal diharapkan seluruh Ketua RT yang berada di wilayah Panggungharjo dapat tergabung dalam koperasi tersebut sehingga nantinya terdapat koordinator anggota di setiap RT dan memudahkan teknis Rapat Akhir Tahun atau RAT.
“Koperasi akan segera didirikan dalam waktu dekat ini. Dan kami harapkan Ketua -Ketua RT yang hadir saat ini bisa turut serta menjadi anggota pertama dari Koperasi Warga Desa Nusantara.” tutur Miftah.

Miftah juga menjelaskan bahwa yang akan menjadi unit usaha pertama dari Koperasi Warga Desa Nusantara ini yakni Jaga Serut. Jaga Serut sendiri merupakan sebuah paguyuban yang didirikan sejak tahun 2020 untuk menjadi pengelola sementara Embung Julantara. Saat ini jenis usaha yang sedang dijalankan Jaga Serut yakni pemancingan embung.

“Sudah saatnya organisasi pra koperasi yang telah berjalan yaitu Jaga Serut dilegalkan menjadi lembaga resmi di bawah payung hukum koperasi yang nantinya menjadi unit usaha pertama dari Koperasi Warga Desa Nusantara.” tutur Wahyudi mengakhiri pertemuan pada malam tersebut. (BGX)

Tentang Eka Birawan

kadang kesendirian lebih berharga, ketimbang kebersamaan yang tidak independent

Baca Juga

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

X