Badan Usaha

BUMDes Panggungharjo Bantul Miliki Keuntungan 53 Milyar, Bisa Jadi Percontohan

pada

Bantul (Pastvnews.com) – Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Panggungharjo, Sewon, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta selama tahun 2019 mampu menghasilkan keuntungan sebesar Rp 53 miliar untuk digunakan sebagai penghasilan desa ini. Meskipun kelihatannya hal yang sepele, ternyata BUMDes apabila dikelola secara profesional mampu memberikan sumbangan dana untuk desanya yang besarnya puluhan miliar.

“Keberhasilan ini sebagaimana fakta yang ada untuk Panggungharjo yang patut di tiru “, ungkap Camat Sewon Bantul, Drs. Danang Irwanto M.Si, ketika berbincang dengan awak media Pastvnews.com, di ruang kerjanya, Rabu (9/1).

Menurutnya, hal itu bisa diraih karena dedikasi keras dan tekad yang  kuat dalam bekerja. Selain itu juga karena adanya senergitas antara Pemerintah Desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan masyarakat temasuk para pelaku UMKM setempat. Dengan keberhasilan ini diharapkan semua desa di Kecamatan Sewon yaitu Desa Bangunharjo, Pendowoharjo, dan Timbulharjo juga bisa meniru sebagaimana yang telah dilakukan oleh Panggungharjo.

“Artinya jangan sampai merasa malu dan gengsi belajar ke BUMDes Pangungharjo demi kemajuan desanya. Syukur apabila semua desa di Kabupaten Bantul yang jumlahnya ada 75 desa bisa menghidupkan BUMDes, maka tingkat perekonomian Bantul diyakini akan kuat. Selain itu, mengembangkan BUMDes juga merupakan salah satu program Pemkab Bantul untuk menguatkan ekonomi masyarakatnya”, tambah Danang.

Ketika ditanya tentang bagaimana kesiapan Sewon untuk mensukseskan program Pemerintah Kabupaten Bantul pada tahun 2019, Danang menjawab pada prinsipnya telah siap. Untuk mewujudkan Bantul bersih sampah di tahun 2019 semua desa di Sewon telah mempunyai tempat tempat sampah.

“Sedangkan untuk menghadapi dampak adanya bandara di Kulonprogo, mengatasi kesenjangan wilayah dan mengurangi pengangguran di Kabupaten Bantul, tentu Sewon akan berupaya keras dan menyesuaikan untuk mensukseskannya.”, pungkas Camat tersebut menutup perbincangan dengan awak media ini. (SUPARDI)

Sumber : Artikel tahun 2019 www.pastvnews.com

Tentang Fajar Budi Aji

Hanya seorang yang beranjak tua dan terus mencoba untuk lebih dewasa tanpa menghilangkan rasa kekanak-kanakannya. "Urip Iku Urup" dan "Rasah Wedi Dirasani Karena Hidup Banyak Rasa" Dua motto andalan inilah yang dijadikan pegangan dalam menjalani kehidupan sehari-harinya.

Baca Juga

1 Komentar

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

X