Pembangunan

Warga Gedangan Peringati Hari Buruh Dengan Gotong Royong

Oleh

pada

Gotong royong memperingati Hari Buruh ini dimulai dari pukul 07.30 WIB di sebelah barat sekitar area Sasono Loyo, pemakaman umum milik warga Kampung Gedangan. Kegiatan ini, merupakan kesekian kalinya dari kegiatan gotong royong serupa yang dilakukan oleh warga Kampung Gedangan yang meliputi dua RT yaitu RT 01 dan RT 02. Fokus kegiatan pada gotong royong tersebut meliputi pembangunan plesteran dinding dalam Sasono Loyo.

Menurut keterangan Rabidi, Ketua RT 01, bahwa rencana dan pembiayaan pembangunan gudang dan bangsal makam Sasono Loyo murni dari swadaya masyarakat. Setiap kepala keluarga, baik RT 01 maupun RT 02 ditarik iuran sebesar Rp 150.000. Dari beberapa warga juga ada yang secara sukarela membantu menyumbangkan bahan bangunan yang berwujud batu bata, pasir, bahkan ada yang merelakan pohon kelapanya untuk ditebang dan digergaji menjadi kayu glugu. Sedangkan untuk pembangunannya, digotong royongkan sesuai kesepakatan bersama pada waktu perkumpulan malam Jum’at Kliwon yang lalu.

Menurut  informasi dari beberapa warga masyarakat yang ditemui, pada tahap pasang booplang dan pasang batu pondasi awalnya dikerjakan oleh kelompok ronda/siskamling sesuai dengan hari luang masing-masing warga. Selanjutnya, apabila dari panitia pembangunan sudah menyediakan material serta kelengkapannya, maka hari minggunya diadakan gotong royong warga masyarakat serempak tanpa terkecuali.

Salah satu warga yang meminta dirahasiakan namanya menambahkan, pembangunan ini memakan waktu cukup lama hampir satu tahun dikarenakan kehabisan dana. Uang kas pembangunan sudah terkuras semua untuk mensupport kegiatan ini, sementara iuran warga diangsur 3X sejak diputuskan. Inilah yang menyebabkan  tahapan pembangunan ini  tidak kunjung selesai. Terkumpulnya dana dari iuran warga masyarakat dilakukan dengan cara bertahap. Singkatnya, begitu dana (dari kas yang bersumber dari donatur, jimpitan, hasil bagi penjualan pisang  dan sewa perkakas, maupun dari iuran warga masyarakat) terkumpul maka di hari minggunya diadakan gotong royong warga masyarakat hingga demikian seterusnya.

Walaupun sampai saat ini pembangunan gudang bekakas dan bangsal makam Sasono Loyo di Kampung Gedangan belum terealisasi 100% dan masih menyisakan beberapa “pekerjaan rumah”  yaitu pengadaan pintu geser,  finishing dinding dalam, plester dan finishing dinding luar, serta pengerjaan lantai bangsal, namun warga Kampung Gedangan mengucapkan rasa syukurnya akan terlaksananya kegiatan tersebut

“Semoga kegiatan ini dapat menginspirasi pedukuhan lain Desa Panggungharjo, semangat warga kampung Gedangan untuk membangun sarana dan prasarana kampung secara swadaya mandiri yang tetap membara walaupun terkendala oleh sumber dana yang ada ini sangat perlu diapresiasi…” ungkap Fajar Budi Aji (25), salah satu warga Desa Panggungharjo yang kebetulan lewat. (JUNAEDI)

Tentang Junaedi

Penulis esai. Penulis Buku Cuitan Wong Ndeso. Bekerja sebagai staf PSID, yang membawahi PCL.

Baca Juga

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

X