Inovasi

Wahyudi Anggoro Hadi Haramkan Politik Uang

pada

Panggungharjo (Mediaindonesia.com) – Wahyudi Anggoro Hadi mempunyai sebuah prinsip, politik uang itu haram. Ia merupakan Lurah Desa Panggungharjo, Sewon, Bantul, yang menjabat pada periode 2012-2018, dan terpilih kembali untuk periode 2019-2024. Sarjana farmasi Universitas Gajah Mada Yogyakarta itu maju menjadi kepala desa karena ingin memberi kontribusi nyata bagi pembangunan desa.

Dia sadar jalan menjadi pemimpin bukan jalan yang mudah. Memimpin adalah menderita, tetapi juga memberi keteladanan. Demi mengubah mental aparat desa, Wahyudi kemudian memberi contoh nyata. Ia datang ke kantor paling awal dan pulang paling akhir. Ia juga sering membersihkan toilet musala kantor. Karena dari kegiatan tersebut ia ingin mereformasi birokrasi.

Perubahan pada sikap aparat desa pun kemudian terlihat setelah tiga tahun Wahyudi memimpin. Di samping memiliki komitmen untuk memberi pelayanan terbaik kepada warga, Wahyudi juga ingin meningkatkan kompetensi perangkat Desa Panggungharjo. Oleh karena itu, sejak 2015 ia menugasbelajarkan tujuh orang perangkat desa untuk kuliah di Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa ‘APMD’, Yogyakarta.

Demi menyelesaikan sejumlah persoalan yang dialami warga, Wahyudi juga membentuk sejumlah lembaga. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Panggung Lestari ialah lembaga pertama yang ia dirikan pada Maret 2013, menyusul kemudian Badan Pelaksana Jaring Pengaman Sosial (Bapel JPS), Lembaga Mediasi Desa (LMD), Lembaga Pengelola Desa Budaya Bumi Panggung, Lembaga Pengelola Sistem Informasi Desa, Sanggar Anak Desa, ranting Dewan Masjid Indonesia, serta Forum Pengurangan Risiko Bencana, dan sejumlah lembaga desa lainnya.

Wahyudi juga memiliki Program Satu Rumah Satu Sarjana. Program ini memiliki berbagai macam fasilitas untuk warga, seperti asuransi pendidikan, beasiswa, bantuan pendidikan tunai, termasuk kerja sama dengan empat perguruan tinggi di Yogyakarta. Wahyudi mengatakan bahwa setiap anak di Panggungharjo akan diberikan fasilitas pendidikan agar dapat menyelesaikan jenjang pendidikan setinggi-tingginya.

Program lain yang Wahyudi bentuk ialah Kesehatan Semesta. Program ini memfasilitasi hak warga untuk memperoleh layanan kesehatan.

“Ada beberapa instrumen yang berlaku di sini, misalnya, ibu-ibu hamil di Panggungharjo itu berhak mendapat layanan paripurna, yang terdiri atas tujuh kali pemeriksaan kehamilan, satu kali persalinan normal, dua kali pemeriksaan nifas, serta lima kali imunisasi untuk si bayi secara gratis. Semuanya gratis sebenarnya. Jadi, kalau ada ibu-ibu hamil di desa ini, ya tinggal datang saja, bisik-bisik ke Pak Lurah lalu bilang: ‘Pak saya hamil’. Begitu saja,” tutur Wahyudi.

Dalam kepemimpinan Wahyudi, Desa Panggungharjo akhirnya mendapat sejumlah penghargaan baik di tingkat daerah maupun nasional, di antaranya Juara Nasional Lomba Keterpaduan Posyandu, PAUD, dan Bina Keluarga Balita 2013, dan Juara Nasional Lomba Desa 2014. (Gas/M-4)

Sumber: Artikel tahun 2019 mediaindonesia.com

Tentang Fajar Budi Aji

Hanya seorang yang beranjak tua dan terus mencoba untuk lebih dewasa tanpa menghilangkan rasa kekanak-kanakannya. "Urip Iku Urup" dan "Rasah Wedi Dirasani Karena Hidup Banyak Rasa" Dua motto andalan inilah yang dijadikan pegangan dalam menjalani kehidupan sehari-harinya.

Baca Juga

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

X