Badan Usaha

Sampahku Tanggung Jawabku, Sampah di Desa Selesai di Desa

pada

Kampoeng Mataraman (Media Panggungharjo) Jum’at (13/03/2020) Kupas.id bersama PT Pegadaian (Persero) mengadakan kegiatan meet and greet Pengurus Bank Sampah Se-Panggungharjo di Kampoeng Mataraman. Sejak pukul 09.00 WIB puluhan peserta yang mayoritas Ibu-ibu nampak antusias mengikuti jalannya kegiatan. Dalam kegiatan ini terdapat tiga sesi pemberian materi yang masing-masing diisi oleh Wahyudi Anggoro Hadi selaku Kepala Desa Panggungharjo, Yudi Sadono selaku Vice President Komunikasi Literasi dan Inklusi PT Pegadaian (Persero), dan Khoriyah Dwi Putranti selaku AVP Departemen Komunikasi dan Literasi dan Inklusi PT Pegadaian (Persero).

Terkait pengelolaan sampah, menurut UU 18 tahun 2008 yang berkewajiban mengelola sampah adalah produsen sampah sendiri. Terkait hal tersebut Wahyudi memberikan contoh perlakuan terhadap sampah yang salah seperti membuang sampah sembarangan dan membakar sampah, selain itu juga disebutkan contoh pengelolaan sampah yang kurang tepat yaitu sistem kumpul-angkut-buang, sistem tersebut hanya akan menciptakan gunung sampah yang tidak bisa dimanfaatkan lagi.

Wahyudi juga menceritakan bahwasanya TPA Piyungan pernah ditutup selama satu minggu di awal 2019, akibatnya sampah menumpuk dimana-mana. Kini TPA Piyungan memang sudah beroperasi lagi, tapi diprediksi akan tutup kembali pada tahun 2022, mengingat sistem pengelolaan sampahnya masih menggunakan sistem kumpul-angkut-buang. Wahyudi mengajak para peserta untuk mulai bertanggung jawab terhadap sampahnya sendiri “Sampahku tanggung jawabku, sampah di Desa selesai di Desa” ujar Wahyudi. Tanggung jawab terhadap sampah yang dimaksud adalah dengan memilah sampah yang diproduksi sendiri.

Menyambung Wahyudi, Khoriyah Dwi Putranti atau akrab dipanggil Tanti menjelaskan bahaya sampah jika tidak dikelola dengan baik. Sampah-sampah yang dibuang sembarang akan merusak ekosistem lingkungan. Diantaranya dapat menurunkan kualitas air dan bisa menjadi penyebab kepunahan hewan. Selain itu Tanti juga menjelaskan bahaya sampah plastik yang dibakar. Sampah plastik yang dibakar tidak sepenuhnya hilang, sampah tersebut menyisakan mikro plastik yang dapat termakan oleh hewan. Jika hewan yang mengandung mikro plastik tersebut dikonsumsi oleh manusia dapat menyebabkan berbagai penyakit.

Yudi Sadono yang juga menjadi pemateri dalam kegiatan ini menjelaskan soal keuntungan menabung emas, yaitu emas memiliki harga yang stabil, memiliki resiko yang lebih rendah daripada uang, tahan terhadap inflasi, dan mudah dicairkan. Di Panggungharjo warga dapat mengubah sampah menjadi tabungan emas melalui program The Gade. Program ini merupakan bentuk kerjasama antara Kupas.id dan PT Pegadaian (Persero).

Untuk memeriahkan kegiatan ini, para peserta memiliki jargon “Ora milah sampah, ora keren. Ora nabung emas, ora pinter”.(AMH)

Tentang Ahmad Mizdad Hudani

Baca Juga

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

X