Partisipasi Masyarakat

Mendes PDTT Harap Pemudik Bawa Kreativitas dan Inovasi Majukan Desa

pada

Jakarta (Arahkita.com) – Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) berharap pemudik yang merupakan pelaku usaha di kota membawa kreativitas dan inovasinya untuk memajukan desa. Hal biasa jika pemudik tiba di kampung halaman yaitu menceritakan narasi-narasi yang dirasa tentang kota, yang dapat menstimulasi masyarakat desa untuk mendapatkan gambaran tentang kemajuan kota.

Tantangannya, menurut Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Putro Sandjojo, dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Rabu (29/5/2019), bagaimana pelaku usaha di kota yang penuh dengan kreativitas dan inovasi serta ide-ide segar tentang pengembangan usaha ini pada titik tertentu dapat pula diimplementasikan di desa. Eko menilai program inovasi desa bisa mempercepat peningkatan ekonomi sesuai dengan potensi desanya masing-masing.

Keberhasilan program inovasi desa sudah banyak dilihat di desa-desa di Indonesia. Desa-desa seperti Kutuh, Ponggok, Panggungharjo menjadi sangat sedikit dari banyak contoh pemerintah desa yang telah sukses melakukan inovasi pada potensi desa yang dimilikinya, lanjutnya. Tidak heran kalau kemudian Kementerian Desa PDDT terus berupaya mendorong desa-desa melakukan inovasi. Saat ini saja tercatat kurang lebih 30.000 inovasi desa, diharapkan itu dapat sukses bisa dibagikan ke desa lainnya supaya bisa diikuti.

Eko mengatakan keberhasilan inovasi desa dalam membangun dan meningkatkan kapasitas dan kinerja perekonomian desa tentu meninggalkan hasil yang positif. Misal inovasi dalam bidang infrastruktur tentu akan terasa langsung dengan membaiknya jalan, membaiknya perairan atau yang lain. Inovasi di bidang produk unggulan desa tentu akan makin memperdayakan masyarakat desa. BUMDes pun, menurut dia, dapat bangkit dengan adanya inovasi desa, karena hasil-hasil inovasi desa bisa dikelola oleh BUMDes

Semua hasil inovasi desa bisa tergambarkan dengan kemajuan yang ada di desa. Semakin maju desa semakin baik pula pemberdayaan dan perekonomian masyarakat. Dengan makin membaiknya perekonomian desa tentu akan mengurangi jumlah urbanisasi ke kota besar dan tentunya tidak makin menambah jumlah pemudik di masa depan. Karena mengapa mesti ke kota jika di desa sudah memiliki penghidupan yang cukup dan layak, kata Eko.

Sebelumnya Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan jumlah pemudik 2019 diperkirakan akan mencapai 23 juta orang. Sedangkan data Kementerian Perhubungan pada 2018 jumlah pemudik mencapai angka 19,5 juta jiwa.

Jumlah pemudik melonjak tidak terlepas dari kian banyaknya masyarakat yang notabene sebagian besar berasal dari perdesaan yang terus memadati kawasan perkotaan. Selain itu, melonjaknya jumlah pemudik juga menandakan peningkatan jumlah manusia yang melakukan urbanisasi ke kota-kota besar dan meninggalkan desa.

Ada beberapa sebab yang menjadi alasan kenapa minat orang desa sangat besar untuk datang, tinggal dan bekerja di kota. Ketersediaan peluang ekonomi, sosial, maupun politik yang lebih besar di kawasan perkotaan tidak bisa dimungkiri, menjadi semacam magnet kuat yang menyedot banyak orang untuk terus menyerbu kawasan perkotaan. (Patricia Aurelia)

 

Sumber : Artikel tahun 2019 arahkita.com

Tentang Fajar Budi Aji

Hanya seorang yang beranjak tua dan terus mencoba untuk lebih dewasa tanpa menghilangkan rasa kekanak-kanakannya. "Urip Iku Urup" dan "Rasah Wedi Dirasani Karena Hidup Banyak Rasa" Dua motto andalan inilah yang dijadikan pegangan dalam menjalani kehidupan sehari-harinya.

Baca Juga

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

X