Seni Budaya

Panggungharjo Jadi Desa Percontohan Desa Pemajuan Kebudayaan

Oleh

pada

Jakarta (Media Panggungharjo) – Desa Panggungharjo dipilih sebagai narasumber dalam Konferensi dan Pameran Perencanaan Desa Pemajuan Kebudayaan. Konferensi  yang berlangsung selama dua hari  yakni Selasa hingga Rabu (8-9/10/2019) ini, merupakan salah satu dari rangkaian acara Pekan Kebudayaan Nasional 2019 yang digelar selama satu pekan, pada Senin-Minggu (07-13/10/2019).

Narasumber dalam konferensi tersebut merupakan perwakilan dari delapan desa yakni Desa Salawu (Kab. Tasikmalaya, Jawa Barat), Desa Poto (Kab. Sumbawa, Nusa Tenggara Barat), Desa Alue le Mirah (Kab. Aceh Utara, Aceh), Desa Tapan (Kab. Tulungagung, Jawa Timur), Desa Bumiayu (Kab. Penukal Abab Lematang Ilir, Sumatera Selatan), Desa Penggarit (Kab. Pemalang, Jawa Tengah), Desa Panggungharjo (Kab. Bantul, DIY), serta Desa Kutuh (Kab. Badung, Bali).

Delapan desa tersebut merupakan desa yang direkomendasikan oleh masing-masing kabupaten untuk menjadi desa percontohan Desa Pemajuan Kebudayaan.

“Kementerian menyurati kabupaten-kabupaten yang sudah menyelesaikan PPKD (Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah-red). Nah, yang memilih Panggungharjo adalah Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul.” ungkap Fahmi Ilmayanti, salah satu staf Direktorat Jenderal Kebudayaan.

Sejak bulan Juni lalu, masing-masing desa percontohan telah melakukan diskusi bersama tim dari Direktorat Jenderal Kementerian Kebudayaan RI guna membahas mengenai permasalahan pelestarian kebudayaan yang ada di desa. Setiap desa berfokus pada aspek kebudayaan tertentu. Untuk Desa Panggungharjo sendiri lebih berfokus pada aspek bahasa dan aksara serta permainan tradisional.

Masing-masing desa juga mendiskusikan harapan serta perencanaan pembangunan desa berbasis kebudayaan untuk jangka lima tahun ke depan. Hasil diskusi tersebut diangkat sebagai topik dalam Konferensi Perencanaan Desa Pemajuan Kebudayaan.

Wahyudi Anggoro Hadi, S.Farm., Apt., Lurah Desa Panggungharjo menjadi pembicara pada hari kedua. Konferensi tersebut bertempat di Ruang Cempaka, Istora Senayan, Gelora Bung Karno mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB.

Konferensi ini dihadiri oleh pejabat dari berbagai daerah, terutama dari Dinas Kebudayaan. Nugroho Eko Setyanto, S.Sos., M.M., (Kepala Dinas Kebudayaan Bantul) beserta Dra. Endang Widuri (Kepala Seksi Lembaga Budaya Dinas Kebudayaan DIY) turut hadir pada hari kedua.

“Saya sengaja datang untuk ngaruhke (menyambangi) anak buah.” tutur Nugroho Setyanto sembari bercanda.

Selain konferensi, didirikan pula stan pameran desa pemajuan kebudayaan. Isi stan pun merepresentasikan potensi masing-masing desa sesuai aspek kebudayaan yang diangkat. Desa Panggungharjo memamerkan dolanan anak tradisional, serta poster teks lagu dolanan anak beraksara Jawa. (Fif)

Tentang nurafifah

Baca Juga

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

X