Hari Jadi Desa

Kirab Budaya Akhiri Festival Sedesa Hari Jadi Ke-72 Desa Panggungharjo

pada

Panggungharjo (Jurnalis Warga) – Kirab budaya mengakhiri Festival Sedesa dalam rangkaian peringatan Hari Jadi Ke-72 Desa Panggungharjo. Puncak acara hari jadi desa tersebut diawali dengan Upacara Adheging Desa Panggungharjo yang diselenggarakan di Lapangan Juru Purbo, Pedukuhan Geneng pada Senin (24/12/2018).

Rute kirab budaya yang bertemakan Kirab Budaya Sedesa serta diikuti oleh 20 peserta ini dimulai dari Lapangan Juru Purbo ke arah utara yang kemudian berbelok menuju arah timur dan melewati sumur miring di belakang kampus ISI, kemudian arak-arakan menyusuri jalan K.H. Ali Maksum hingga Ring Road Selatan dan berbelok ke arah timur menuju titik finish di Kampoeng Mataraman. Kirab budaya tersebut menampilkan berbagai potensi budaya dari 14 pedukuhan se-Desa Panggungharjo dan empat barisan yang terdiri dari lembaga desa, lembaga kemasyarakatan desa serta organisasi sosial masyarakat desa.

Kirab tersebut diawali oleh Lurah Desa dan jajaran Pemerintah Desa Panggungharjo, disusul oleh rombongan BPD Panggungharjo dan BUMDes Panggung Lestari. Dibelakangnya juga terdapat Bregada Wirotamtomo, Bregada Langensari dan Bregada Turonggo Sumber Arum dari Bugisan. Rentetan rombongan kemudian dilanjutkan dengan penampilan dari 14 pedukuhan terdiri dari Pedukuhan Garon, Cabeyan, Ngireng-ireng, Geneng, Jaranan, Glondong, Pandes, Sawit, Kweni, Pelemsewu, Glugo, Dongkelan, Krapyak Kulon, dan Krapyak Wetan. Di akhir rombongan terdapat rombongan Pramuka Kwartir Ranting Sewon, Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia Ranting Panggungharjo, PAC LDII Panggungharjo, serta Bapel JPS Panggungharjo.

Sesampainya di Kampoeng Mataraman yang merupakan titik finish dari rute kirab, para peserta kemudian langsung disambut dengan Selebrasi Panggung Jerami oleh Sanggar Anak Saraswati dan diakhiri dengan pengumuman-pengumuman serta penyerahan penghargaan.

Dalam penutupan acara Festival Sedesa, Lurah Desa Panggungharjo, Wahyudi Anggoro Hadi, S.Farm, Apt., berkesempatan memberikan sambutannya serta menyampaikan beberapa pesannya kepada warga masyarakat yang hadir dalam kesempatan tersebut.

“Jangan tinggalkan desa, karena desa layak diperjuangkan.”, ujar Wahyudi. (PARYANTO)

Tentang Fajar Budi Aji

Hanya seorang yang beranjak tua dan terus mencoba untuk lebih dewasa tanpa menghilangkan rasa kekanak-kanakannya. "Urip Iku Urup" dan "Rasah Wedi Dirasani Karena Hidup Banyak Rasa" Dua motto andalan inilah yang dijadikan pegangan dalam menjalani kehidupan sehari-harinya.

Baca Juga

1 Komentar

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

X