Keagamaan

Kaum Rois Se-Desa Panggungharjo Kunjungi Demak

Oleh

pada

Demak (Media Panggungharjo) – Sebanyak 29 kaum rois di Desa Panggungharjo ikuti ziarah wali yang dilaksanakan di tiga tempat berbeda pada Rabu (27/03/2019) kemarin. Tiga tempat tersebut yakni makam Raden Fattah, pendiri kerajaan Demak Bintoro yang berada di Komplek Masjid Agung Demak; makam Sunan Kalijaga yang berada di wilayah Kadilangu; serta yang terakhir yaitu Masjid Agung Semarang.

Berangkat kurang lebih pukul 07.00 WIB dari Komplek Balai Desa Panggungharjo, rombongan yang dipimpin oleh H. M. Wasilan ini disertai oleh empat Perangkat Desa Panggungharjo yaitu Sunardiyono, S.Pd., selaku Kaur Perencanaan, Tana Kuswaya, M. Eko Triadi dan Purnomohadi yang ketiganya merupakan staf Desa Panggungharjo.

Turut serta pula dalam ziarah wali tersebut Masquri, S.Ag. selaku perwakilan dari KUA Sewon dan Fajar Budiaji sebagai pendokumentasi kegiatan dari Pengelola Sistem Informasi Desa (PSID) Panggungharjo.

Menurut M. Eko Triadi, rombongan kaum rois sampai di tujuan pertama kurang lebih pukul 11.00 WIB. Sesampainya di Masjid Agung Demak, rombongan langsung diajak berziarah ke makam Raden Fattah.

“Sampai di Masjid Agung Demak, kami langsung menuju makam Raden Fattah terlebih dahulu untuk berziarah.” terang Eko.

Seusai berziarah, rombongan kemudian melakukan salat dzuhur berjama’ah sekaligus jamak qasar salat Ashar di Masjid Agung Demak. Rombongan kaum rois yang sebagian besar telah berusia lanjut ini juga menyempatkan diri untuk berfoto bersama di depan masjid.

Agenda selanjutnya yaitu mengunjungi makam Sunan Kalijaga yang berada di Kadilangu, Demak. Di tempat ini, rombongan kembali menyempatkan diri berfoto bersama di depan cungkup makam Sunan Kalijaga. Usai berziarah, beberapa anggota peziarah juga menyempatkan diri untuk membeli oleh-oleh untuk sanak family di rumah.

“Tadinya rencana kita ada empat lokasi yang akan dikunjungi, namun karena kendala cuaca yang tidak memungkinkan maka satu dari empat tempat tersebut kita cancel (tunda-red).” Ujar Sunardiyono.

Sunardiyono menjelaskan bahwa satu tempat yang dimaksud tersebut yaitu makam Sunan Kudus. Lebih jauh ia mengungkapkan bahwa ketika rombongan telah sampai di lokasi parkir bus peziarah Sunan Kudus, cuaca mendung disertai hujan lebat sudah menyambut bus rombongan.

“Hujan yang begitu lebat sepertinya tidak memungkinkan kita untuk turun dari bus.” jelas Sunardiyono.

Hal ini senada dengan apa yang diutarakan Bardani, salah satu kaum rois pedukuhan Glondong sekaligus koordinator rombongan, manakala ditanyakan akan lanjut atau tidaknya kegiatan tersebut.

“Mendingan dilanjut saja, apalagi mengingat banyak kaum rois yang sudah sepuh (lanjut usia-red). Stok antangin juga sudah menipis lho. Hehehe.” kata Bardani dengan nada candanya.

Setelah disepakati bersama, agenda kemudian dilanjutkan menuju Masjid Agung Semarang. H. M. Wasilan, salah satu anggota kaum rois Pedukuhan Krapyak Kulon yang juga disepuhkan (dianggap tetua), sesaat sebelum bus mulai berangkat berjalan, kemudian memimpin rombongan untuk mendoakan Sunan Kudus walau dilaksanakan di dalam bus.

“Karena cuaca tidak mendukung, ya sudah, mohon doanya saja untuk Sunan Kudus. Kita doakan dari dalam bus ini saja.” terang Wasilan.

Sesampainya di Masjid Agung Semarang, rombongan kemudian melaksanakan salat Magrib dan Asar yang dilanjutkan dengan makan bersama. Tak disangka oleh para rombongan, makan bersama secara prasmanan di komplek masjid tersebut ternyata dari shodaqoh salah satu catering yang tamunya membatalkan pesanannya.

“Alhamdulillah, rezeki yang tak terduga, dapat shodaqoh makan malam. Padahal tadinya sudah akan ada agenda makan malam di salah satu warung makan di jalan nanti.” tutur Eko.

Setelah puas berbelanja oleh-oleh di komplek masjid tersebut, rombongan kemudian melanjutkan perjalanan pulang ke Yogyakarta. Rombongan tiba di Balai Desa Panggungharjo sendiri sekitar pukul 23.30 WIB.

“Alhamdulillah, rasanya senang sekali bisa ikut berziarah ke makam-makam para wali. Ini yang pertama kalinya saya sampai di Masjid Agung Demak.” kesan Sugeng Riyanto, kaum rois dari Pedukuhan Dongkelan. (BGX)

Tentang nurafifah

Baca Juga

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

X