Hari Jadi Desa

Gelaran Hari Jadi Usai, Harapkan Revitalisasi Norma Adat

pada

Kampoeng Mataraman (Media Panggungharjo) – Gelaran Hari Jadi Ke-72 Desa Panggungharjo yang telah usai pada Senin (24/12/2018) lalu di evaluasi bersama oleh segenap panitia dan pihak-pihak yang mendukung acara tersebut dalam Rapat Evaluasi dan Pembubaran Panitia Hari Jadi Ke-72 Desa Panggungharjo di Kampoeng Mataraman pada Minggu (06/01/2019) kemarin.

Diawali dengan sambutan dari Ketua Panitia Penyelenggara Hari Jadi Desa, Kertorejo, yang mengutarakan bahwa dalam pelaksanaannya seluruh rangkaian acara yang digelar sudah berjalan dengan baik, tertib, aman dan lancar. Ini tentunya berkat partisipasi aktif dari seluruh panitia maupun pihak pendukung acara yang sudah merelakan waktu, tenaga, pikiran bahkan biaya dalam penyelenggaraan gelaran tahunan tersebut. Namun, menurut Kertorejo masih ada sedikit kekurangan dalam koordinasi baik antar panitia maupun dengan para pendukung kegiatan.

“Saya sebagai Ketua Panitia Hari Jadi Ke-72 Desa Panggungharjo merasa bahwa penataan untuk pentas seni belum maksimal terlebih dalam penyusunan rundown karena kurangnya koordinasi namun untuk keseluruhan acara sudah berjalan dengan baik”, ungkap Kertorejo.

Lurah Desa Panggungharjo, Wahyudi Anggoro Hadi, S. Farm. Apt, dalam sambutannya memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan gelaran tahunan tersebut. Selain memberikan apresiasi, Wahyudi juga memberikan beberapa pesan kepada seluruh undangan yang hadir tersebut bahwa dalam pembangunan kebudayaan ke depan selain memperhatikan gelaran event pertunjukan juga tidak kalah penting untuk membangun pendidikan karakter norma sopan santun terutama dalam culture jawa.

Hal ini ditegaskan dengan pernyataan Wahyudi bahwa kelembagaan budaya juga perlu mengedepankan kerja-kerja budaya dengan cara revitalisasi norma adat yang ada di Desa Panggungharjo.

Menopo pembangunan karakter warga masyarakat desa mboten kasil? salah satunggalipun icalipun tata krama, subasita, saha sopan santun. Napa malih kathah lare ingkang mboten saged basa kaliyan tiyang sepuhipun. Niki nggih amargi lare menika mboten biasa basa ten kalangan keluarga. (Kenapa pembangunan karakter warga masyarakat desa tidak berhasil? salah satunya karena hilangnya norma kesopanan. Apalagi banyak anak yang tidak bisa berbahasa jawa krama kepada orang tuanya. Ini juga disebabkan anak tersebut tidak terbiasa menggunakan bahasa jawa krama di kalangan keluarganya -red)”, ungkap Wahyudi.

Menurut Wahyudi, agenda acara Hari Jadi Ke-72 Desa Panggungharjo sudah dirasa baik. Hal tersebut dikarenakan sudah adanya kebudayaan sebagai literasi, seperti literasi sejarah pada acara Upacara Adheging Desa Panggungharjo, Susur Batas Desa dan Ziarah Desa serta literasi agraris dalam acara Panggung Jerami. Namun, untuk kedepannya, Wahyudi juga berharap agar acara seperti workshop, launching buku, dan bedah buku bisa dimunculkan lagi.

Sedangkan untuk laporan pelaksanaan kegiatan, dibacakan langsung oleh Kertorejo selaku Ketua Panitia Hari Jadi Ke-72 Desa Panggungharjo dan untuk laporan keuangan dibacakan oleh Fairuzul Mumtaz selaku Ketua Pengelola Desa Budaya “Bumi Panggung”.

Seusai pembacaan laporan, acara kemudian dilanjutkan dengan evaluasi bersama. Dalam sesi tersebut hadir banyak masukan dari beberapa panitia yang hadir seperti masukan dari Yuli Trisniati selaku Carik Desa Panggungharjo. Yuli mengutarakan bahwa perlu adanya pemikiran bersama untuk meningkatkan antusias warga dalam menonton acara pentas seni.

“Kemarin kita lihat di acara pentas seni penontonnya sedikit. Faktor hujan memang jadi satu kendala juga. Tapi dilihat dari tahun ke tahun peningkatan antusias penonton sangat minim, padahal yang pentas kan warga kita juga. Kan kasihan, kayak anak-anak yang udah dandan cantik dan ganteng tapi penontonnya sedikit. Itu yang perlu kita pikirkan bersama”, ungkap Yuli.

Seluruh tamu yang hadir dalam acara tersebut juga diberikan secarik kertas untuk menyampaikan kritik dan saran. Hal ini diutarakan oleh Fajar Budiaji selaku pengurus kesekretariatan panitia bahwa hal tersebut dilakukan guna menampung ide, saran, gagasan serta kritik untuk persiapan penyelenggaraan Hari Jadi Ke-73 Desa Panggungharjo mendatang.

“Kami berikan secarik kertas untuk seluruh panitia yang hadir di malam ini. Ya biar untuk penyelenggaran hari jadi besok bisa lebih siap dan matang. Kan kita juga butuh masukan-masukan dari seluruh pihak” ujar Fajar.

Acara yang dihadiri oleh Pamong Desa Panggungharjo dan perwakilan dari lembaga-lembaga Desa Panggungharjo yang turut serta menjadi panitia pada saat Hari Jadi ke 72 Desa Panggungharjo tersebut kemudian dilanjutkan dengan “jenang sum-sum’an” atau makan bubur sum-sum bersama yang mengandung filosofi untuk mengembalikan tenaga dan pikiran yang terkuras pada kegiatan Hari Jadi ke 72 Desa Panggungharjo. Terakhir acara ditutup dengan hiburan live karaoke yang diiringi organ tunggal atau electone. (END)

Tentang Endah Fitri Untari

Baca Juga

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

X