Seni Budaya

500 Erek-erek Habis Terjual di Pekan Kebudayaan Nasional 2019

Oleh

pada

Jakarta (Media Panggungharjo)Pekan Kebudayaan Nasional 2019, Desa Panggungharjo dipilih menjadi desa percontohan dalam Konferensi dan Pameran Perencanaan Desa Pemajuan Kebudayaan. Pada acara yang berlangsung selama sepekan (Senin-Minggu, 7-13/10/2019) tersebut, Desa Panggungharjo bersama 7 desa lainnya menjadi narasumber konferensi serta membuka stan pameran potensi kebudayaan dari desa masing-masing.

Sesuai diskusi yang telah dilaksanakan pengelola desa budaya “Bumi Panggung” bersama tim dari Direktorat Jenderal Kebudayaan RI sejak bulan Juni lalu, Desa Panggungharjo mengangkat tema permainan tradisional serta bahasa dan aksara.

Di stan berukuran 7 x 2 meter ini, dipajang tiga poster yang berisi teks lagu dolanan anak Ancak Ancak Alis, Kacang Kacang Goreng, serta Cublak Cublak Suweng. Teks lagu tersebut ditulis dalam aksara Jawa berserta aksara latin di bawahnya.

Di pojok stan, ditampilkan pula video anak-anak Desa Panggungharjo yang sedang menyanyikan lagu dolanan anak. Video ini sengaja dibuat untuk mempersiapkan Pekan Kebudayaan Nasional 2019.

Ada juga poster yang menceritakan pelestarian dolanan anak tradisional di Desa Panggungharjo, yaitu dengan membentuk Kampoeng Dolanan di Pedukuhan Pandes.

Di sisi bawah, diberi aksara Jawa yang terbuat dari sterofoam berukuran besar dengan tinggi kurang lebih 1 meter. Di pojok stan serta di dekat pintu masuk, diberi replika dolanan anak (othok-othok, klonthongan, dan kipas) yang juga dibuat dari sterofoam dengan tinggi kurang lebih 1,5 meter.

Selain replika, tim pameran dari Desa Panggungharjo juga membawa dolanan dari Kampoeng Dolanan. Selain menjadi pajangan, dolanan anak ini juga dijual kepada para pengunjung stan.

Sejak hari pertama, stan Desa Panggungharjo ramai dikunjungi anak-anak, terutama yang datang bersama rombongan sekolah.

“Jika anak-anak datang, begini senjatanya. Pasti mereka tertarik.” kata Fajar Budiaji, Penanggung Jawab Ketua Bumi Panggung yang mendekor stan pameran Desa Panggungharjo, sambil memainkan erek-erek.

Di tiga hari pertama pameran, dolanan-dolanan anak seperti klonthongan, othok-othok, gangsingan, angkrek, serta wayang kertas sudah habis terjual. Sedangkan erek-erek yang berjumlah 500 buah juga habis terjual hingga hari terakhir. (Fif)

Tentang nurafifah

Baca Juga

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

X